Quantcast
Channel: Kisahku – Catatan Dari Hati
Viewing all articles
Browse latest Browse all 78

KETIKA RIZKY MENJALANI OPERASI USUS BUNTU

$
0
0

rizkyops1

Pada Rabu siang (11/11), anak tertua saya Rizky yang baru pulang sekolah mengeluh sakit pada perutnya di bagian sebelah kanan bawah kepada sang bunda. “Ma, sakit sekali kalau jalan, lari atau waktu berbaring,” kata Rizky kepada ibunya dengan ekspresi mengenaskan. Istri saya segera melaporkan apa yang terjadi pada putra pertama kami ini kepada saya saat kembali dari kantor. Dugaan awal saya adalah Rizky sakit nyeri lambung dan segera diberikan obat anti nyeri yang kami siapkan. Untuk beberapa saat lamanya, keluhan Rizky mereda. Namun menjelang subuh, Rizky mengaduh kesakitan kembali. Saya dan isteri cemas melihat kondisinya yang kian memburuk. Bergegas saya membawa Rizky ke klinik Mega Farma di dekat rumah dan langsung menemui dr.Ferry.

Setelah melakukan pemeriksaan secara seksama, dr.Ferry menyatakan kemungkinan besar penyakit yang diderita Rizky adalah usus buntu. Sejenak saya tersentak kaget. Tak menyangka penyakit yang kerap dialami orang dewasa diatas usia Rizky bisa terjadi padanya. “Saya segera berikan surat rujukan untuk pemeriksaan lebih lanjut ke dokter spesialis ya pak. Usahakan hari ini agar bisa diperoleh diagnosa yang lebih tepat dan akurat, termasuk cara terbaik penanganannya. Jangan khawatir pak, teknologi kedokteran sudah sangat maju dan saya yakin operasi usus buntu Rizky bisa berjalan lancar,” kata dokter Ferry seperti menangkap riak kecemasan di wajah saya.

Saya pun bergegas membawa Rizky, ke dokter Rianto, spesialis bedah pencernaan di Rumah Sakit Siloam Cikarang yang juga ternyata rekan main badminton dokter Ferry. Dokter Rianto Sitepu, memeriksa secara seksama kondisi Rizky dan merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan Apendicogram terlebih dahulu. Beliau menjelaskan Appendicogram adalah suatu metode pemeriksaan diagnostik untuk mengetahui apakah seseorang menderita appendisitis (radang usus buntu).  Pada pemeriksaan appendicogram, pasien akan meminum larutan barium 12 jam sebelum pemeriksaan. Setelah itu akan dilakukan pemeriksaan x-ray untuk melihat apakah cairan tersebut mengisi usus buntu atau tidak.

Terkadang hasil temuan pada USG tidak cukup spesifik untuk menyingkirkan diagnosa usus buntu, sehingga kadang dokter merasa perlu untuk menambah metode diagnosa dengan cara pemeriksaan radiologi yaitu appendicogram. Jika hasil appendicogram, cairan tidak mengisi usus buntu (non-filling) maka kemungkinan besar pasien menderita radang usus buntu dan biasanya akan ditindaklanjuti dengan operasi.
Jika hasil appendicogram terlihat cairan mengisi appendix, maka kemungkinan besar kondisi usus buntu pasien normal. Dokter Rianto kemudian meminta agar hasil foto X-Ray dapat dibawa keesokan paginya untuk diagnosa lebih lanjut.

Dan demikianlah, saya kembali menemani Rizky pada hari Jum’at pagi (13/11) untuk melakukan foto X-Ray Appendicogram di ruang radiologi. Setengah jam kemudian, saya dan Rizky bergegas membawa hasilnya ke dokter Rianto. Dengan jantung berdegup, saya mendengarkan penjelasan dokter Rianto terkait hasil foto appendicogram Rizky. Terlihat jelas bahwa cairan Barium yang diminum Rizky 12 jam sebelumnya tidak terlihat pada “citra” usus buntu yang dihasilkan pada gambar. “Ini berarti, telah terjadi sumbatan pada usus buntu Rizky pak dan melihat gejala klinis yang terjadi pada ananda Rizky saat ini kemungkinan besar infeksi radang usus buntu telah terjadi. Pengangkatan usus buntu adalah terapi terbaik untuk penyembuhan sakit Rizky ini, karena apabila usus buntu ini membengkak, kemudian pecah maka akan mencemari seluruh tubuh dan tindakan operasi yang lebih besar harus dilakukan,”ujar dokter Rianto.

rizkyops2

Beliau kemudian menjelaskan sejumlah penyebab usus buntu terjadi pada anak-anak seusia Rizky setelah saya menjelaskan bahwa pada saat yang sama, ada teman sekelas Rizky di SMP IT An Nur juga yang akan menjalani operasi serupa termasuk dua orang anak tetangga kami seumur Rizky.

“Penyakit radang usus buntu ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, namun faktor pencetusnya ada beberapa kemungkinan yang sampai sekarang belum dapat diketahui secara pasti. Di antaranya faktor penyumbatan (obstruksi) pada lapisan saluran (lumen) appendiks oleh timbunan tinja/feces yang keras (fekalit), hyperplasia (pembesaran) jaringan limfoid, penyakit cacing, parasit, benda asing dalam tubuh, cancer primer dan striktur. Diantara beberapa faktor itu, maka yang paling sering ditemukan dan kuat dugaannya sebagai penyabab adalah faktor penyumbatan oleh tinja/feces dan hyperplasia jaringan limfoid. Penyumbatan atau pembesaran inilah yang menjadi media bagi bakteri untuk berkembang biak. Perlu diketahui bahwa dalam tinja/feces manusia sangat mungkin sekali telah tercemari oleh bakteri/kuman Escherichia Coli, inilah yang sering kali mengakibatkan infeksi yang berakibat pada peradangan usus buntu” kata dokter Rianto menjelaskan..

“Kurang makan makanan yang berserat salah satu penyebab utama penyakit ini,” lanjut beliau lagi. “Kotoran ananda Rizky jadi susah diurai dan kemudian mengeras.  Penyumbatan atau pembesaran inilah yang menjadi media bagi bakteri untuk berkembang biak. Perlu diketahui bahwa dalam tinja/feces manusia sangat mungkin sekali telah tercemari oleh bakteri/kuman Escherichia Coli, inilah yang sering kali mengakibatkan infeksi yang berakibat pada peradangan usus buntu. Peradangan atau pembengkakaan yang terjadi pada usus buntu menyebabkan aliran cairan limfe dan darah tidak sempurna pada usus buntu (appendiks) akibat adanya tekanan, akhirnya usus buntu mengalami kerusakan dan terjadi pembusukan (gangren) karena sudah tak mendapatkan makanan lagi. Pembusukan usus buntu ini menghasilkan cairan bernanah, apabila tidak segera ditangani maka akibatnya usus buntu akan pecah (perforasi/robek) dan nanah tersebut yang berisi bakteri menyebar ke rongga perut. Dampaknya adalah infeksi yang semakin meluas, yaitu infeksi dinding rongga perut (Peritonitis)”

Saya jadi “merinding” mendengar penjelasan dokter Rianto. Akhirnya diputuskan untuk dilakukan operasi pengangkatan usus buntu Rizky dengan metode Laparoscopy. Metode Laparoskopi atau operasi “lubang kunci” merupakan langkah medis yang dilakukan ahli bedah untuk mengakses ke bagian dalam rongga perut dan panggul. ”Banyak keuntungan metode ini antara lain ahli bedah tidak perlu membuat sayatan yang besar sehingga bekas luka yang Anda alami lebih sedikit, kemungkinan dilakukannya transfusi darah juga lebih kecil karena pendarahan yang terjadi juga lebih sedikit, seusai operasi, kemungkinan bisa langsung pulang, namun jika rawat inap diperlukan, mungkin hanya perlu bermalam satu hari saja, dan proses penyembuhan total lebih cepat,” ucap dokter Rianto.

Saya menyaksikan kecemasan di mata Rizky saat mendengarkan penjelasan tersebut. Tapi untunglah, dokter Rianto segera menenangkannya dengan menyatakan operasi usus buntu apalagi dengan metode laparoscopy merupakan operasi ringan dan relatif minim resiko. Kami kembali dulu ke rumah mempersiapkan perlengkapan Rizky untuk operasi. Tak disangka, saya dapat kabar sedih, ibu mertua saya di Yogya baru saja terjatuh dan mengalami stroke. Beliau tidak sadar dan tengah dirawat di rumah sakit ICU RS Bethesda. Keluarga istri (kakak dan adik ipar) yang di Jakarta bergegas pulang ke Yogya. Saya memeluk istri saya yang menangis memikirkan anak dan ibunda. Akhirnya diputuskan bahwa istri saya akan tetap mendampingi Rizky sampai operasi selesai lalu berangkat ke Yogya. Sore itu juga kami kembali ke Rumah Sakit Siloam dan saya menemani Rizky di kamar C-25 lantai 6. Setelah pemasangan infus selesai, istri saya dan si bungsu Alya kembali kerumah pukul 20.00 WIB.

ususbuntu

Sabtu pagi (14/11) hari operasi pun tiba. Rizky terlihat tegang bahkan menangis saat dipakaikan baju operasi warna biru. Saya diperkenankan mendampingi Rizky hingga ke meja operasi. Saya mengecup kening dan menenangkannya. Rizky menggenggam tangan saya erat-erat ketika proses biusnya dimulai. Setelah obat biusnya bekerja saya meninggalkan meja operasi dengan jantung berdegup kencang. Di depan ruang operasi saya dan istri menunggu dengan harap-harap cemas. Si bungsu Alya menanti di ruang kamar 25-C sambil menonton televisi.

Sekitar 1,5 jam kemudian, dokter Rianto keluar sambil membawa sebuah wadah botol kecil berisi usus buntu Rizky yang baru saja diangkat. Bentuknya seperti gambar disamping.

“Ukuran usus buntu Rizky termasuk panjang untuk anak-anak seusianya. Sekitar 12 cm. Syukurlah proses operasinya berjalan lancar dan sukses. Waktu operasinya sendiri 45 menit. Nanti ada video proses operasinya dan bisa dilihat langsung ,” kata dokter Rianto. Saya terpana melihat usus buntu Rizky di botol kecil itu. Bentuknya panjang, terlihat bengkak dan membiru. Usus buntu Rizky itu untuk dibawa ke laboratorium patologi untuk observasi lebih lanjut. Istri saya kemudian dipersilahkan melihat Rizky yang baru saja sadar dari proses biusnya langsung ke ruangan operasi.

rizkyops3

Saat Rizky dibawa kembali ke ruangan C-25, ternyata sebuah VCD yang berisi rekaman proses operasi Rizky telah dititipkan. Saya membuka laptop dan menyaksikan proses operasi laparoscopy tersebut dengan takjub. Saya menyaksikan bagaimana kamera masuk lewat rongga perut Rizky (dibuat lubang dibawah pusar), menyusuri usus-usus mencari dimana gerangan usus buntu tersembunyi. Setelah didapat, proses pengikatan lalu pemotongan dilakukan melalui capit dan “gunting” yang masuk lewat lubang kecil disisi kiri dan kanan kemudian ditarik keluar. Terlihat memang warna usus buntu yang membiru dan membengkak kontras dengan warna usus dan jaringan tubuh Rizky lainnya yang terlihat merah segar. Saya akan segera unggah videonya dan share disini.

Alhamdulillah, hari Minggu siang (15/11) saat dokter Rianto berkunjung diputuskan Rizky sudah bisa pulang. “Kondisi tubuh Rizky sudah cukup bagus, tidak ada demam maupun komplikasi fisik, jadi tidak ada masalah dan bisa kembali ke rumah tapi jangan lupa kontrol kembali minggu depan ya,” ujar dokter Rianto sembari tersenyum. Pukul 14.30 WIB, setelah proses administrasi dan pengambilan obat selesai, kami pun pulang ke rumah, meninggalkan kesan dan pengalaman berharga dari kejadian ini..


Viewing all articles
Browse latest Browse all 78

Trending Articles